Powered By Blogger

Tuesday 29 September 2015

Mendidik Anak Melalui Cerita-cerita Inspiratif

Sebagian orang berpendapat bahwa masa anak-anak menjadi masa-masa paling indah, menyenangkan, dan penuh kebebasan. Ya, karena pada masa itu, seorang anak belum terbebani dengan peliknya masalah-masalah kehidupan sebagaimana dialami orang-orang dewasa. Yang tumbuh dalam alam pikiran mereka hanyalah bermain sepuas hati bersama teman-teman sebaya tanpa ada yang melarang.
Di sinilah pentingnya peran orang tua untuk mengawasi serta mengarahkan anak-anaknya tentang banyak hal, agar kelak mereka bisa menjadi anak yang berakhlak mulia, bertanggung jawab serta memiliki kepedulian tinggi terhadap sesama.
My Best Story, Best Friend Forever, merupakan buku kumpulan cerita anak-anak tentang persahabatan. Ini adalah buku ketiga setelah My Best Story, Chocolate (yang berkisah tentang seputar cokelat) dan Pets yang berkisah tentang binatang peliharaan ditinjau dari berbagai sudut pandang. Buku yang ditulis oleh 2 generasi berbeda (generasi penulis anak dan dewasa) ini, selain menghibur juga mengandung hikmah seperti; mengajarkan nilai-nilai kejujuran, kepedulian sosial, dan tentu saja indahnya kebersamaan yang terbingkai dalam bentuk persahabatan.
Cerita berjudul ‘Dear Michelle Evanna’ yang ditulis oleh Ayunda misalnya, mengajarkan anak untuk menerapkan nilai-nilai kejujuran sejak dini serta berusaha menjadi diri sendiri, meski ia memiliki keterbatasan fisik yang membuatnya merasa minder dalam pergaulan. Sejak lahir, Anggrek, tokoh utama cerita ini, adalah bocah perempuan yang menderita tunarungu dan tunawicara. Karena itulah, orangtua Anggrek yang super sibuk dengan pekerjaannya kemudian memasukkannya ke ‘homeschooling’ sejak TK.
Tak hanya itu. Berbagai guru les privat (mulai guru komputer, melukis, hingga renang) sengaja didatangkan ke rumah. Orangtuanya berharap, Anggrek nantinya memiliki pribadi terampil dan percaya diri di tengah-tengah kekurangan yang ada pada dirinya. Dari sekian les privat yang diikuti, Anggrek lebih cenderung tertarik pada dunia komputer dan desain grafis. Namun ia merasa tertekan setiap hari berada di dalam rumah tanpa seorang pun teman, sementara orangtuanya sibuk dengan dunianya sendiri. Ia pun tumbuh menjadi bocah minder dan terasing dalam pergaulan.
Melalui jejaring sosial, ia berusaha menjadi orang lain. Ia bercita-cita ingin menjadi sosok hebat yang diakui di masyarakat. Namun sayang, jalan yang ia tempuh untuk menjadi hebat keliru. Ia berusaha menciptakan sosok gadis sempurna bernama Michelle Evanna melalui jejaring sosial. Di dunia maya itulah ia kemudian memiliki banyak teman bahkan ia sempat menjadi primadona. Hingga sebuah kejadian mengharukan akhirnya membuat ia tersadar bahwa menjadi orang lain itu tidak asik, bahkan merugikan diri sendiri, (hal 23-46).
Menolong Teman, judul cerita karya Palris Jaya, cukup kental dengan nuansa persahabatan dan kepedulain sosial. Suatu hari, Andita, tokoh utama, berhasil terpilih menjadi wakil sekolah untuk mengikuti lomba karya tulis tingkat nasional. Selama beberapa hari sebelum lomba dilaksanakan, Andita harus mengikuti bimbingan belajar usai pulang sekolah. Inilah yang menjadi akar masalah dan kebimbangan hatinya. Karena sepulang sekolah ia harus membantu pekerjaan ayahnya di sebuah minimarket.
Kiki, salah satu sahabat Andita, lantas berinisiatif untuk menolong dengan cara menggantikan tugas Andita membantu ayah di minimarket tersebut. Sementara itu, Helen, teman satu kelasnya, merasa kesal dan marah melihat Andita yang ia anggap bodoh justru bisa lolos menjadi wakil sekolahnya. Padahal menurut Helen, seharusnya dirinyalah yang pantas maju mewakili sekolah di ajang lomba tingkat nasional itu. Belakangan, Helen pun menyadari bahwa sebenarnya Andita-lah yang pantas sebagai juara. Cerita pendek ini meninggalkan pesan penting bahwa seorang anak harus berusaha bersikap baik pada siapa pun, meski ia tidak bisa memaksa semua orang untuk menyukainya, (hal 154-173).
Masih ada beberapa cerita lain di buku ini yang cukup seru, unik dan menarik untuk disimak. Misal, cerita berjudul , ‘Di Balik Sahabat’ karya Deny Wibisino, berkisah tentang persahabatan Gio dan Dion (si kaya dan si miskin) dalam meraih impian mereka menjadi pemain bulu tangkis yang akan membanggakan negeri ini (hal 185-201), ‘Cerita Qumar’ karya Donna Nadira, berkisah tentang pertemuan bocah bernama Qumar (pribumi berkulit cokelat) dan Drew (bocah asing berkulit putih) dalam sebuah penculikan yang lantas membuat mereka akrab dan menjadi sahabat (hal 76-95), ‘Kalung Putri Ikan, karya Rae Sita Patappa, berkisah perpisahan 2 sahabat lama yang akhirnya dipertemukan kembali, dan lain-lain.
Buku ini dapat dijadikan sebagai bacaan anak-anak yang menghibur sekaligus mendidik.

No comments:

Post a Comment